Kamis, 03 Juni 2010

Gangguan komunikasi-gagap

Gagap adalah suatu gangguan bicara di mana aliran bicara terganggu tanpa disadari oleh pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, atau frasa serta jeda atau hambatan tak disadari yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Umumnya, gagap bukan disebabkan oleh proses fisik produksi suara atau proses penerjemahan pikiran menjadi kata. Gagap juga tak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Di luar kegagapannya, orang yang gagap umumnya normal.
Gangguan ini juga bersifat variabel, yang berarti bahwa pada situasi tertentu, seperti berbicara melalui telpon, tingkat kegagapan dapat meningkat atau menurun. Walaupun penyebab utama gagap tidak diketahui, faktor gen dan neurofisiologi diduga berperan atas timbulnya gangguan ini. Banyak teknik terapi bicara yang dapat meningkatkan kefasihan bicara pada beberapa orang.
Penyebab gagap
Selama ini penderita gagap sering dikaitkan dengan keadaan gugup, tegang atau gelisah padahal gejala itu sebenarnya sudah ditentukan sejak lahir. Peneliti berhasil memecahkan misteri penyebab penyakit gagap yang ternyata merupakan penyakit turunan.
Tiga gen yang menyebabkan seseorang berbicara gagap berhasil ditemukan peneliti. Temuan itu memungkinkan pengembangan obat baru yang bisa mematikan gen tersebut. Sekitar satu persen dari populasi dunia diketahui mengalami gagap dalam hidupnya.
Studi yang dipimpin peneliti Amerika dari the National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) menemukan tiga gen tersebut dari penderita gagap di Pakistan, Amerika dan Inggris.
Selama beratus-ratus tahun, penyebab gagap telah menjadi misteri di kalangan peneliti dan pakar kesehatan. Tapi dengan adanya penemuan gen ini peneliti yakin bisa menyembuhkan penderita gagap dengan lebih baik.
“Ini adalah pertama kalinya gen penyebab gagap ditemukan. Dengan adanya temuan gen ini, tiga juta orang Amerika yang menderita gagap bisa disembuhkan,” kata Dr James Battey, direktur the NIDCD seperti dilansir Telegraph, Jumat (12/2/2010)..
Gen tersebut juga berhubungan dengan beberapa penyakit metabolik, tapi kini peneliti sudah tahu cara menonaktifkan gen tersebut. Sebuah teknik yang bisa mematikan aktivitas tiga gen tersebut sebentar lagi akan hadir dan penderita gagap bisa disembuhkan tanpa perlu melakukan terapi yang kurang efektif.
Penanganan
Terapi yang dilakukan penderita gagap umumnya difokuskan untuk menghilangkan perasaan gelisah, mengatur pernafasan dan meningkatkan kecepatan berbicara menggunakan alat elektronik khusus.
Salah satu teknik terbaru dalam penyembuhan ini adalah dengan pijat syaraf bicara di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seseorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya. Hal ini menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi lebih sulit digerakkan.
Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat, barulah sang gagaap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya. Tentu saja terapi bicara bagi anak, berbeda dengan terapi bicara anak-anak. Bagi seseorang yang menderita gagap karena genetika, disarankan untuk selalu memijat syaraf ini setiap hari.
Sistem yang banyak dipakai terapis wicara untuk anak kecil yang gagap adalah program pelancaran bicara (fluency-shaping program). Dalam program ini, fokusnya adalah meningkatkan produksi kata-kata lancar pada anak. Ini dilakukan dengan membuat anak bicara satu suku kata atau kata dengan lambat dan rileks. Jumlah kata-kata ini kemudian pelan-pelan ditingkatkan sampai anak bisa bicara satu kalimat. Proses ini bisa berlangsung mulai dari beberapa minggu hingga 6 bulan atau lebih. Adalah lebih baik jika orang tua bisa mengikuti sesi terapi sehingga mereka bisa belajar menggunakan pendekatan yang sama di rumah.

1 komentar:

  1. wah makasih sharenya. bisa update gk kalo udah ada info syaraf2 sekitar muka, biar bisa dipijat sendiri. soalnya adik saya gagap. makasih

    BalasHapus